Ketua PC GP Ansor Kota Bekasi Kecam Aksi Kekerasan terhadap Kader Banser Tangerang, Desak Polisi Bertindak Tegas

 

Jajaran Banser Kota Bekasi memberikan dukungan moril kepada sahabat Rida, kader Banser Tangerang yang mengalami pengeroyokan usai menghadiri pengajian di Cipondoh, Kota Tangerang.

Bekasi – Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi, Hasan Muhtar, S.H., mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa salah seorang kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tangerang. Insiden itu terjadi saat pengajian Habib Bahar bin Smith di wilayah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Minggu (21/9) lalu.

Hasan menyampaikan, korban bernama Rida, anggota Banser Tangerang, mengalami pengeroyokan saat menghadiri kegiatan keagamaan tersebut. Ia meminta Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota bersama Kapolda Metro Jaya agar segera bertindak cepat menangani kasus tersebut.

“Jangan sampai penanganan kasus ini terkesan lambat dan menimbulkan kekecewaan di masyarakat, khususnya kader Ansor Banser,” ujar Hasan dalam keterangan resminya, Senin (29/9).

Menurut Hasan, kasus dugaan pengeroyokan yang diatur dalam Pasal 170 KUHP sudah memiliki sejumlah alat bukti yang kuat. Ia menilai, seharusnya aparat kepolisian bisa segera menetapkan tersangka.

“Fakta-fakta sudah jelas: peristiwa ini viral, ada bukti video, hasil visum, tempat dan waktu kejadian jelas, serta banyak saksi yang mengetahui. Namun, seminggu berlalu, belum ada penetapan tersangka maupun langkah upaya paksa dari penyidik,” tegasnya.

Sebagai bentuk solidaritas, jajaran Banser Kota Bekasi yang dipimpin langsung oleh Kasatkorcab Banser Kota Bekasi, Arif Budiyono, menjenguk sahabat Rida di rumahnya. Kehadiran mereka dimaksudkan untuk memberikan dukungan moril sekaligus menunjukkan rasa keterlukaan bersama keluarga besar Ansor-Banser Kota Bekasi atas insiden tersebut.

Hasan menambahkan, GP Ansor Kota Bekasi bersama jajaran Banser akan terus mengawal proses hukum agar berjalan transparan dan sesuai aturan. Ia juga berharap aparat penegak hukum dapat memberikan rasa keadilan serta kepastian hukum bagi korban dan keluarga besar Ansor-Banser.



Editor: M. Zaenudin